Pembelajaran Senam dan Ritmik Dasar.

Ujian Tengah Semester MK Pembelajaran Senam dan Ritmik Dasar.

1.   Jelaskan perbedaan mendasar antara senam ketangkasan dan senam ritmik dalam hal teknik dasar dan manfaatnya bagi tubuh. Berikan contoh gerakan dari masing-masing jenis senam dan analisis bagaimana gerakan tersebut mempengaruhi sistem muskuloskeletal!

Jawaban :

Senam ketangkasan dan senam ritmik merupakan dua cabang senam yang memiliki perbedaan signifikan dalam hal teknik dasar dan manfaatnya bagi tubuh. Senam ketangkasan (gymnastics) berfokus pada keseimbangan, kekuatan, dan koordinasi tubuh melalui gerakan seperti guling depan, guling belakang, handstand, dan salto. Gerakan ini memerlukan keterampilan fisik yang tinggi serta kontrol otot yang baik. Manfaat utama dari senam ketangkasan adalah meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, kelenturan, serta daya tahan fisik.

Di sisi lain, senam ritmik (rhythmic gymnastics) lebih menekankan pada keindahan gerakan yang selaras dengan irama musik. Gerakan dalam senam ritmik sering kali dilakukan dengan menggunakan alat seperti pita, bola, atau simpai. Fokus utama dari senam ini adalah meningkatkan koordinasi tubuh, fleksibilitas, serta ritme gerakan. Salah satu contohnya adalah ayunan pita, yang melibatkan kombinasi gerakan lengan dan tubuh secara harmonis.

Dari segi dampak terhadap sistem muskuloskeletal, senam ketangkasan lebih banyak memberikan tekanan pada tulang dan otot, sehingga membantu meningkatkan kepadatan tulang dan kekuatan otot. Sementara itu, senam ritmik lebih banyak melibatkan peregangan dan fleksibilitas, yang membantu mencegah cedera otot dan meningkatkan mobilitas sendi.

Referensi:
Kompas.com. (2021). Senam: Sejarah, pengertian, jenis, dan teknik dasar. Diakses dari Kompas.com.
Liputan6.com. (2025). Tujuan senam ritmik: Manfaat dan teknik dasar untuk kebugaran. Diakses dari Liputan6.com.

 

2.    Dalam sebuah sesi latihan senam dasar, seorang mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan guling depan (forward roll), guling belakang (back roll). Identifikasi kemungkinan penyebab kesulitan tersebut dan berikan solusi yang dapat diterapkan agar mahasiswa tersebut dapat melakukan gerakan dengan baik dan aman.

Jawaban :

Dalam sesi latihan senam dasar, beberapa mahasiswa sering mengalami kesulitan saat melakukan gerakan guling depan (forward roll) dan guling belakang (back roll). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesulitan ini, di antaranya faktor fisik, psikologis, dan teknis.

Faktor fisik yang sering menjadi penyebab adalah kurangnya kekuatan otot inti dan kelenturan tubuh, terutama di bagian punggung, leher, dan perut. Tanpa kekuatan dan fleksibilitas yang cukup, tubuh akan kesulitan untuk melakukan gerakan guling secara sempurna. Selain itu, faktor psikologis, seperti rasa takut jatuh atau kurangnya kepercayaan diri, juga dapat mempengaruhi performa dalam melakukan gerakan ini.

Dari segi teknik, kesalahan seperti posisi kepala yang terlalu kaku, dorongan tubuh yang kurang kuat, atau kesalahan sudut tumpuan juga sering menjadi penyebab utama kesulitan dalam guling depan dan belakang. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa dapat melakukan beberapa latihan tambahan seperti latihan plank dan sit-up untuk memperkuat otot inti, serta melakukan peregangan secara rutin untuk meningkatkan fleksibilitas. Selain itu, menggunakan bantuan instruktur dan berlatih dengan matras yang lebih empuk juga dapat membantu dalam mengatasi rasa takut serta meningkatkan kenyamanan saat berlatih.

Referensi:
Mahmudah, I., Darmawan, A., & Aliriad, H. (2022). Faktor kesulitan siswa dalam pembelajaran senam lantai guling depan. Diakses dari journal.unugiri.ac.id.

 

3.    Anda diminta untuk membuat sebuah rangkaian gerakan senam dasar yang dapat digunakan untuk meningkatkan koordinasi dan fleksibilitas tubuh. Buatlah minimal 5 kombinasi gerakan yang dapat dilakukan dalam satu rangkaian dan jelaskan alasan pemilihan gerakan tersebut.

Jawaban :

Untuk meningkatkan koordinasi dan fleksibilitas tubuh, diperlukan serangkaian gerakan senam dasar yang dilakukan secara sistematis. Berikut adalah lima kombinasi gerakan yang dapat diterapkan dalam satu rangkaian latihan:

  • Pemanasan Dinamis – Melakukan gerakan seperti jalan di tempat, lompat tali, atau jogging ringan selama 5–10 menit untuk meningkatkan suhu tubuh dan mempersiapkan otot.
  • Peregangan Aktif – Melakukan peregangan dinamis pada otot utama seperti paha, bahu, dan punggung untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi risiko cedera.
  • Guling Depan (Forward Roll) – Latihan ini membantu meningkatkan kelenturan tulang belakang dan koordinasi gerakan tubuh.
  • Handstand dengan Bantuan Dinding – Melatih kekuatan lengan, bahu, dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
  • Bridge (Jembatan) – Gerakan ini meningkatkan fleksibilitas punggung serta memperkuat otot perut dan punggung bawah.

Rangkaian ini dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, serta koordinasi tubuh secara progresif. Dengan melakukan latihan ini secara rutin, tubuh akan lebih siap untuk melakukan berbagai jenis gerakan senam lainnya dengan lebih baik.

Referensi:
Universitas Negeri Malang. (2018). Bentuk-bentuk dasar gerakan senam. Diakses dari fik.um.ac.id.

 

4. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masih banyak sekolah yang kurang memberikan pembelajaran senam secara maksimal dalam mata pelajaran PJOK. Analisis faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terjadi dan berikan rekomendasi strategis agar senam dasar dapat diajarkan dengan lebih efektif di sekolah-sekolah.

Jawaban :

Meskipun senam merupakan bagian penting dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), banyak sekolah masih belum mengajarkan senam secara maksimal. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya kompetensi guru, serta rendahnya minat siswa terhadap senam.

Kurangnya fasilitas seperti matras, ruang latihan yang memadai, dan alat bantu lainnya menjadi hambatan utama dalam pengajaran senam di sekolah. Selain itu, beberapa guru PJOK mungkin belum mendapatkan pelatihan yang cukup mengenai metode pengajaran senam yang efektif, sehingga sulit untuk menyampaikan materi dengan baik. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah rendahnya motivasi siswa, yang seringkali menganggap senam sebagai kegiatan yang sulit atau membosankan.

Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran senam di sekolah, beberapa strategi dapat diterapkan, seperti penyediaan fasilitas yang lebih baik, pelatihan guru untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar senam, serta mengadaptasi metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Mengintegrasikan senam dengan permainan atau menggunakan musik sebagai pendukung dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan minat siswa dalam berlatih senam.

Referensi:

Poetra, A. (2024). Tantangan di balik pembelajaran olahraga di sekolah: Mengapa aktivitas fisik anak terancam?. Diakses dari https://po.teknokrat.ac.id/tantangan-di-balik-pembelajaran-olahraga-di-sekolah-mengapa-aktivitas-fisik-anak-terancam/

Siregar, E. (2023). Permasalahan guru penjas di sekolah dan solusinya. Diakses dari https://id.scribd.com/document/410738826/Permasalahan-Guru-Penjas-Di-Sekolah-Dan-Solusinya

 

5.  Bandingkan senam lantai dengan senam aerobik dalam hal manfaat fisiologis dan psikologis. Berdasarkan analisis Anda, mana yang lebih cocok untuk diterapkan sebagai program olahraga wajib bagi siswa sekolah dasar? Jelaskan alasan pilihan Anda dengan didukung teori atau referensi yang relevan.

Jawaban :

Senam lantai dan senam aerobik adalah dua jenis aktivitas fisik yang sering diajarkan di sekolah dasar, masing-masing memiliki manfaat fisiologis dan psikologis yang unik bagi siswa.

Manfaat Fisiologis:

·    Senam Lantai: Melibatkan gerakan seperti guling depan, handstand, dan jembatan yang dapat meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi motorik siswa. Latihan ini juga berkontribusi pada pengembangan daya tahan otot dan kelenturan tubuh secara keseluruhan.

·   Senam Aerobik: Melibatkan gerakan berirama yang dilakukan secara terus-menerus dengan intensitas sedang hingga tinggi, seperti melompat, berjalan di tempat, dan gerakan tarian sederhana. Aktivitas ini efektif dalam meningkatkan kesehatan kardiovaskular, kapasitas paru-paru, serta membantu dalam pengendalian berat badan dan peningkatan kebugaran umum.

Manfaat Psikologis:

·    Senam Lantai: Mendorong siswa untuk mengatasi tantangan fisik, meningkatkan rasa percaya diri, disiplin, dan kemampuan untuk fokus. Proses belajar dan menguasai gerakan baru dapat meningkatkan motivasi intrinsik dan memberikan perasaan pencapaian.

·     Senam Aerobik: Karena sering dilakukan dalam kelompok dan diiringi musik, senam aerobik dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan meningkatkan interaksi sosial antar siswa. Aktivitas ini juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi melalui stimulasi aliran darah ke otak.

 

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa Kedua jenis senam ini memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa sekolah dasar. Senam lantai lebih menekankan pada pengembangan keterampilan motorik dan kekuatan fisik, sementara senam aerobik lebih berfokus pada peningkatan kebugaran kardiovaskular dan kesejahteraan psikologis. Kombinasi keduanya dalam kurikulum pendidikan jasmani dapat memberikan manfaat holistik bagi perkembangan fisik dan mental siswa.

Referensi:

Universitas Negeri Malang. (2018). Bentuk-bentuk dasar gerakan senam. Diakses dari https://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/07/senam-dasar3-gabunganOK.pdf

Aku dan Kau. (2023). Manfaat senam anak SD untuk tumbuh kembang dan kesehatan mental. Diakses dari https://www.akudankau.co.id/artikel/6-plus/manfaat-senam-anak-sd

Institut Pendidikan Indonesia Garut. (2024). Modul pembelajaran mata kuliah PJOK, PGSD IPI Garut. Diakses dari https://pgsd.institutpendidikan.ac.id/wp-content/uploads/2024/11/Modul-Pembelajaran-Mata-Kuliah-PJOK-PGSD-IPI-Garut.docx.pdf

 

 


No comments:

Post a Comment